Kau
sedang sesak dalam peraduan
Tak
ada satupun yang mengenggam
Mengenggam
cahaya seperti dulu
Semburat
jingga yang kian redup
Sore
itu, senja berkabut
Nikmat
haru yang akhirnya ku lahap
Bersama,
ingin ku tepis ragu
Lalu
kedua satria saling menyatu
Kau
titik-titik tanpa akhir
Pesona
kian terhalang pekat
Di
suatu sore tanpa genggamanku
Aku
hidup, terasa mati, bila kau sesak
Kita
adalah yang tak terucap itu
Di
dalam sebuah buku yang kau karang
Kita
adalah yang tak bertepuk itu
Di
dalam angan dan kebisuanku
Sedang
kau adalah juara pertamaku
Komentar
Posting Komentar