(Sumber Foto : Instagram @buditjahjana) |
Kita
adalah lambang dahaga
Tak
ingin tunduk pada seorangpun
Langkah
yang kian menjauh
Kau
dan aku, begitulah
Kau
adalah simbol luka paling dalam
Yang
tak pernah tersembuhkan
Lalu,
katanya, apa tak lelah?
Pada
luka yang sama, terus menerus
Tidak,
luka itu, bahkan sakit itu
Entah
karenamu, entah karena siapapun
Akan
sembuh, mengering, menghilang
Sebab,
kau adalah obat dari segalanya
Kita
adalah simbol egoisme
Aku
telah mematahkan harapan
Kau
telah menyembunyikan
Lalu,
ku tanya, sekali ini saja
Apakah
kau baik-baik saja?
Aku
dan egoku, bertanya padamu
Kali
ini, izinkan aku memujimu
Dari
seribu satu racunmu
Entah
itu menyembunyikan
Entah
itu menjaga hati
Mataku,
tak kau izinkan melihat
Telingaku,
tak kau izinkan mendengar
Namun,
karena itu, aku dan egoku
Ingin
selalu menjadi juara pertama
Apakah
itu aku?
Lalu,
aku sedang payah, patah
Mengapa
kau masih obat itu?
Komentar
Posting Komentar