Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Arunika : Membunuh Abu-abu

                        Ia tak tahu awal mula aku berharap menemani hidupnya, semua itu hanya ku tuliskan dalam sebuah kisah yang ku biarkan terpotong satu dengan lainnya. Ia adalah Budi yang ku kenal karena hobiku, ia juga yang selalu membuatku ingin membeli buku di emperan Kota Solo, bagi kami tempat itu adalah surga. Budi, dengan segala kebaikkanya membuatku sempat merajuk dan berkata : “Bud, kenapa kita tak saling jumpa sejak dahulu kala, sehingga yang bisa kau habiskan adalah waktu-waktu bersamaku. Entah membeli buku, berjalan menyusuri bibir pantai sembari memotretmu kala Senja”.             Akupun sempat menangis disuatu malam karena mengenang kisah Budi yang bertekad untuk menyelesaikan studinya karena ia dipatahkan oleh seseorang. Betapa aku merasa tak berharga, atau memang hadirku memang belum ada kala itu. Meskipun aku sudah melihat Budi dari sebuah kejauhan. Mulai malam itu juga, aku membenci siapapun yang pernah mengisi hati Budi, dan menghardik siapapun yan